Sejarah dan Perkembangan Seni Musik di Indonesia

Studi tentang seni musik dalam kerangka kebudayaan telah dilakukan manusia sejak abad ke –19 dengan cara mengumpulkan nyanyian-nyanyian rakyat. Studi ini melahirkan etnomusikologi, yakni ilmu tentang musik dihubungkan dengan kebudayaan masyarakat pemiliknya (William A. Haviland, 1999). Pada umumnya disepakati bahwa musik manusia berbeda dengan musik alamiah, seperti nyanyian burung, serigala dan ikan paus.

Sejarah dan Perkembangan Seni Musik di Indonesia


Ada beberapa konsep dalam seni musik. Oktaf yaitu jarak antara nada dasar dan nada atasnya yang pertama. Oktaf terdiri dari tujuh tangga nada, lima nada utuh dan dua nada tengahan, diberi nama tangga nada A sampai dengan G. Tonalitas yakni sistem skala dan modifikasimodefikasinya dalam musik. Tonalitas menentukan berbagai kemungkinan dan batasan-batasan melodi dan harmoni. Ritme berkaitan dengan teratur atau tidak teraturnya suatu musik. Ritme lagu terwujud dari ketukan lagu, bisa tiga ketukan, lima, tujuh atau sebelas dengan variasi susunan yang sangat kompleks.

Pada saat ini di Indonesia berkembang beberapa aliran musik. Selain terdapat musik tradisional yang biasanya dibawakan untuk mengiringi lagu-lagu tradisional (daerah), juga berkembang berbagai aliran musik lainnya sebut saja jazz, rock, pop, blues, dan reggae. Sedangkan jenis aliran musik lain semacam dangdut dan keroncong merupakan dua buah aliran musik yang memang sudah sejak lama digemari oleh masyarakat Indonesia, bahkan telah mendarah daging sehingga merupakan bagian dari budaya masyarakat Indonesia.

Di Indonesia perkembangan seni musik boleh dikatakan sangat pesat. bahkan ada kecenderungan terjadi perpaduan di antara berbagai aliran musik itu sehingga lahir irama-irama musik campuran seperti pop-rock, jazz-rock, rock-dut (rock dangdut), pop-dangdut, pop-keroncong, dan lainlain. Selain itu terjadi pula perpaduan antara unsur-unsur modern dan tradisional sehingga lahirlah irama musik campursari, yaitu sebagaimana yang saat ini digemari oleh masyarakat di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Bahkan musik campursari sekarang telah “go internasional” sebab selain digemari oleh orang Jawa yang ada di dalam negeri juga telah digemari pula oleh orang-orang suku Jawa yang ada di Malaysia dan Suriname.

Sedangkan satu hal lagi yang berkaitan dengan perkembangan seni musik, khususnya di Indonesia adalah jenis musik instrumentalia, yakni jenis atau irama musik yang dibawakan tanpa lagu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian dan Mekanisme Fagositosis

Pengertian dan Perbedaan BI-RTGS dan SKNBI

Ganggang Hijau (Chlorophyta) - Definisi, Penjelasan, Proses , dan Contoh