Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2016

Perbedaan Serat Alam dan Serat Sintetis

Gambar
Bahan yang terbuat dari serat alam (organik) akan berbeda dengan bahan yang terbuat dari serat sintetis (non organik). Bahan-bahan yang terbuat dari serat tumbuh-tumbuhan akan memiliki sifat sebagai berikut : a) Bila dibakar akan berbau seperti rambut atau kertas terbakar b) Meninggalkan abu c) Mudah kusut bila di remas d) Mudah menyerap air e) Jika diraba akan terasa hangat dan berserat Bahan dari serabut hewan, sutera maupun bulu hewan memiliki ciri sebagai berikut : a) Bila dibakar akan berbau seperti tanduk atau tulang terbakar b) Meninggalkan bundaran keras c) Tidak mudah kusut bila diremas d) Bahan dari wol akan terasa hangat, sedangkan dari sutera akan terasa dingin Bahan non-organik atau sintetis yang dibuat dari hasil pengolahan minyak bumi akan memiliki sifat sebagai berikut : a) Bila dibakar akan berbau seperti minyak terbakar b) Tidak mudah kusut bila di remas c) Sulit menyerap air karena tidak memiliki pori-pori dan licin

Mengenal Kerajinan Limbah Tekstil

Gambar
Sejarah desain menunjukkan bahwa sejak ditemukannya pada tahun 1768, mesin uap memengaruhi perubahan teknik produksi benda-benda kebutuhan manusia. Hal tersebut memicu pertumbuhan pabrikasi pengolahan bahan baku dari sumber daya alam dengan menggunakan mesin. Sekitar tahun 1970-an, mulailah timbul kesadaran dampak polusi lingkungan yang dihasilkan industri. Selain pencemaran udara, air, dan tanah, benda-benda yang dihasilkan dengan kemajuan teknologi dan mesin-mesin industri juga menimbulkan masalah baru, yakni menjadi sampah yang sulit diuraikan oleh alam. Sampah jenis ini bertambah seiring dengan perubahan kebutuhan hidup dalam gaya hidup manusia yang mendorong terjadinya inovasi produk baru, tanpa memperhatikan ketersediaan sumber daya alam yang ada. Salah satu industri yang menghasilkan limbah dalam jumlah besar adalah industri tekstil (memproduksi dari benang hingga menjadi kain), garmen (memproduksi pakaian dalam skala besar), dan koveksi (memproduksi pakaian dalam skala kecil).

Faktor Penyebab Terjadinya Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

Gambar
Setiap Permasalahan pasti ada pemicunya. Hal ini pun berlaku bagi pelanggaran terhadap hak dan pengingkaran kewajiban. Terjadinya pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban dapat dipicu dari beberapa hal seperti berikut. Sikap Egois Sikap egois dapat memicu terjadinya pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara. Contohnya, pengendara mobil yang memacu kendaraannya di atas batas yang sudah ditentukan sehingga pengguna jalan lain merasa terganggu. Tindakan tersebut dipicu oleh rasa egois pengendara mobil yang menggunakan jalan sesuka hatinya. Padahal, jalan merupakan fasilitas umum. Setiap orang berhak menggunakannya. Rendahnya Kesadaran terhadap Peraturan Rendahnya kesadaran warga terhadap peraturan dapat memicu pelanggaran hak sekaligus pengingkaran kewajiban. Ketidakpatuhan terhadap peraturan dapat memicu kerugian kepada diri sendiri maupun orang lain. Contohnya, pedagang asongan berjualan di lampu merah. Terkadang mereka tahu adanya peraturan, tetapi mereka tidak menginda

Penjelasan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

Gambar
UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dikeluarkan untuk menggantikan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan, ketatanegaraan. dan tuntuuan pernyelenggaraan pemerintahan daerah. UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah telah disempurnakan sebanyak dua kali. Penyempurnaan yang pertama dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Adapun perubahan kedua ialah dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Serangkaian UU Nomor 23 Tahun 2014 beserta perubahan-perubahannya tersebut menyebutkan adanya perubahan susunan dan kewenangan pemerintahan daerah. Seusunan pemerintahan daerah menurut UU ini meliputi pemerintahan daerah provinsi, pemerintahan daerah kebupaten, dan

Teori dan Penjelasan Tujuan Negara Menurut Para Ahli

Gambar
Setiap negara di dunia ini pasti dibentuk bukan tanpa tujuan. Tujuan negara adalah cita-cita yang hendak dicapai oleh suatu negara. Dewasa ini banyak berkembang rumusan teori tentang tujuan negara yang diungkapkan para ahloi di dunia. Berikut para ahli yang mengungkapkan teori tujuan negara. 1. Plato Plato, seorang ahli hukum mencetuskan teori plato. Teori Plato menyatakan bahwa negara bertujuan mewujudkan kesusilaan manusia, baik sebagai mahluk individu maupun mahluk sosial. 2. Shang Yang (Lord Shang) Shang Yang atau yang sering dipanggil Lord Shang menyatakan bahwa negara bertujuan mengumpulkan kekuatan/kekuasaan sebesar-besarnya, menyiapkan militer yang kuat agar dapat menghadapi segala kemungkinan yang terjadi, namun  rakyat harus lemah dan tunduk kepada negara. Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa Shang Yang menganut teori negara kekuasaan. 3. Nicollo Machiavelli Nicollo Machiavelli menyatakan bahwa negara bertujuan menciptakan kemakmuran dan persatua

TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA) - Ciri-ciri, Reproduksi, Jenis

Gambar
Ciri-ciri Tumbuhan Paku Dibandingkan dengan lumut, tumbuhan paku menunjukkan ciri yang lebih maju. Pada tumbuhan paku telah ditemukan akar, batang, dan daun yang sebenarnya. Batang tumbuhan paku memiliki pembuluh/berkas pengangkut, ciri ini belum dijumpai pada lumut. Habitus/ perawakannya sangat beranekaragam, mulai dari tumbuhan paku dengan daun-daun kecil dengan struktur yang sangat sederhana sampai tumbuhan paku dengan daun mencapai 2 meter dengan struktur yang rumit. Tumbuhan paku ada yang belum memiliki batang yang nyata (hanya berupa rizom), tapi juga ada yang memiliki batang sebenarnya (paku pohon). Daun tumbuhan paku bermacam-macam, dibedakan menurut ukuran, atau menurut fungsinya. Menurut ukurannya daun tumbuhan paku dibedakan menjadi mikrofil (daun berukuran kecil) dan makrofil (daun berukuran besar). Adapun menurut fungsinya daun tumbuhan paku dibedakan menjadi daun fertil atau sporofil (daun penghasil spora) dan daun steril atau tropofil (daun untuk fotosintesis). Daun peng

Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran Air

Gambar
Penggunaan pupuk organik dan kompos sebagai pengganti pupuk buatan pabrik merupakan alternatif tepat untuk mengurangi pencemaran air oleh nitrat dan pospat. Kompos dan pupuk organik di samping dapat memulihkan kandungan mineral dalam tanah juga dapat memperbaiki struktur dan aerasi tanah serta mencegah eutrofikasi. Demikian juga pemanfaatan musuh alami dan parasitoid dalam pemberantasan hama lebih aman bagi lingkungan. Hama pengganggu populasinya berkurang, tetapi tidak menimbulkan residu pestisida dalam tanah dan dalam tubuh tanaman. Pertanian organik sudah dikembangkan di negaranegara maju. Di samping menghasilkan produk yang aman bagi lingkungan dan kesehatan, produk pertanian organik memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Dalam menangkap ikan dihindari penggunaan racun dan bahan peledak. Penggunaan jala dan pancing di samping lebih higienis juga tidak menimbulkan kerusakan lingkungan, kelangsungan regenerasi ikan juga dapat berlangsung baik. Mengupayakan pencegahan kebocoran instal

Dampak Pencemaran Air

Gambar
Perkembangan sektor industri yang ditandai dengan tumbuh pesatnya jumlah pabrik di samping berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi, ternyata juga berdampak negatif terhadap lingkungan. Limbah cair pabrik dengan kandungan zat beracun serta logam-logam berat seperti timbal (Pb), air raksa (Hg), cadmium (Cd) dan seng (Zn), menyebabkan air tidak baik dikonsumsi, kematian ikan dan biota air lainnya, bahkan penurunan produksi pertanian. Limbah dari sisa detergen dan pestisida (misalnya DDT) dapat merangsang pertumbuhan kanker (bersifat karsinogen), menyebabkan gangguan ginjal, dan gangguan kelahiran. DDT (Dikloro Difenil Trikloretana) bersifat nonbiodegradabel (tidak dapat terurai secara alamiah), karena itu jika dipergunakan dalam pemberantasan hama DDT akan mengalami perpindahan melalui rantai makanan, akhirnya tertimbun dalam tubuh konsumen terakhir. Makin tinggi tingkat trofi makin pekat kadar zat pencemarnya. Hal ini disebut biomagnifiation (pemekatan hayati). Senyawa nitrat dan

Daur Air (Daur Hidrologi)

Gambar
Air merupakan kebutuhan vital bagi semua makhluk hidup. Tak ada makhluk hidup yang mampu bertahan hidup tanpa adanya air. Air terdapat secara melimpah di laut, tetapi ketersediaannya relatif terbatas di daratan. Bagi tumbuhan, air merupakan salah satu faktor penting untuk fotosintesis, perkecambahan dan pertumbuhan, serta sarana transportasi zat. Bagi hewan dan manusia, air merupakan faktor penting dalam melaksanakan transportasi zat. Daur air disebut juga daur hidrologi. Secara garis besar daur hidrologi dibedakan menjadi tiga macam, yaitu daur hidrologi pendek, daur hidrologi sedang, dan daur hidrologi panjang. a. Daur hidrologi pendek Air laut menguap, uap air naik ke udara lalu bersatu menjadi awan. Pada ketinggian tertentu awan mengalami kondensasi dan presipitasi menjadi titik-titik air, kemudian turun sebagai hujan. Pada daur hidrologi pendek ini terbentuknya awan dan hujan terjadi di atas laut, jadi hujan tidak mencapai daratan. b. Daur hidrologi sedang Air laut menguap, uap ai

Penerapan Politik Bebas Aktif pada Orde Baru

Gambar
Sebagai Pemerintahan baru yang berupaya memperbaiki kesalahan pemerintahan sebelumnya, Orde Baru berusaha mengembalikan kebijakan politik luar negeri Indonesia sesuai UUD 1945, yaitu politik luar negeri bebas dan aktif. Upaya pemerintah Orde Baru untuk mengembalikan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif sebagai berikut. 1. Mengakhiri Konfontrasi dengan Malaysia Hubungan Indonesia-Malaysia yang sempat memanas berusaha diperbaki ketika Menteri Luar Negeri Indonesia, Adam Malik, mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Malaysia, Tun Abdul Razak di Bangkok pada tanggal 29 Mei-1 Juni 1966. Setelah hubungan Indonesia-Malaysia membaik Indonesia kembali melakukan kerja sama. Dalam dunia pendidikan, Indonesia mengirim guru-guru untuk membantu Malaysia mengambengkan pendidikannya dan melakukan pertukaran pelajar. 2. Kembali Menjadi Anggota PBB Indonesia sempat keluar dari keanggotaan PBB pada tanggal 7 Januari 1965 saat Malaysia diterima sebagai anggota PBB. Indonesia kembali men

Dualisme Kepemimpinan Nasional Setelah Supersemar

Gambar
Pengukuhan Supersemar pada bulan Juni 1966 diikuti Ketetapan Nomor XIV/MPRS/1966 yang menyatakan apabila presiden berhalangan, kedudukannya digantikan oleh pemegang mandat Supersemar. Berdasarkan Ketetapan MPRS tersebut, kedudukan Supersemar sudah resmi secara hukum dan tidak dapat dicabut sewaktu-waktu oleh Presiden Soekarno. Selain itu, pengukuhan Supersemar menyababkan munculnya dualisme kepemimpinan di Indonesia. Apabila dikritisi lebih lanjut, sebenarnya Ketetapan Nomor XIV/MPRS/1966 bertentangan dengan UUD 1945. Dualisme kepemimpinan semakin jelas ketika MPRS melalui Ketetapan Nomor XIV/MPRS/1966 memberikan tugas kepada pengamban mandat Supersemar untuk membentuk Kabinet AMPERA (Amanat Penderitaan Rakyat). Kabinet Ampera diresmikan pada 28 Juli 1966. Dalam Kabinet Ampera, Presiden Soekarno menjadi pemimpin kabinet, sedangkan Letjen Soeharto sebagai kepala pelaksana pemerintahan. Letjen Soeharto wajib melaporkan jalannya pemerintahan kepada Presiden Soekarno. Tugas pokok Kabinet A

Pencemaran Udara - Penyebab, Dampak, Pencegahan dan Penanggulangan

Gambar
Udara di atmosfir bumi kita merupakan campuran dari gas nitrogen (78%), oksigen (21%), gas argon (sekitar 1 %), CO2 (0,0035 %) dan sejumlah kecil uap air (sekitar 0,01 %). Komposisi gas di atmosfer dapat mengalami perubahan karena polusi udara. Pelepasan CO2 ke udara oleh berbagai aktivitas manusia dapat meningkatkan kadar CO2 di udara. Penyebab Beberapa kegiatan yang dapat menimbulkan polusi udara di antaranya berikut ini. 1) Asap dari cerobong pabrik, kendaraan bermotor, pembakaran atau kebakaran hutan, asap rokok, yang membebaskan CO dan CO2 ke udara. 2) Asap vulkanik dari aktivitas gunung berapi dan asap letusan gunung berapi yang menebarkan partikelpartikel debu ke udara. 3) Bahan dan partikel-partikel radioaktif dari bom atom atau percobaan nuklir yang membebaskan partikelpartikel debu radioaktif ke udara. 4) Asap dari pembakaran batu bara pada pembangkit listrik atau pabrik yang membebaskan partikel, nitrogen oksida, dan oksida sulfur. 5) Chloro Fluoro Carbon (CFC) yang berasal