Sejarah Perkembangan Seni Lukis di Indonesia
Seni lukis modern di Indonesia dimulai dengan masuknya penjajahan Belanda di Indonesia. Kecenderungan seni rupa Eropa Barat pada zaman itu adalah aliran romantisme, maka banyak pelukis Indonesia yang terpengaruh dan ikut mengembangkan aliran ini.
Awalnya pelukis Indonesia tidak lebih hanya sebagai penonton atau asisten. Hal ini disebabkan karena pendidikan kesenian merupakan hal yang dianggap mewah dan sulit untuk dikerjakan oleh penduduk pribumi, karena harga alat lukis sangat mahal sehingga penduduk atau rakyat biasa sulit untuk meraih hal itu.
Salah seorang asisten yang cukup beruntung bisa mempelajari cara melukis gaya Eropa yang dipraktekkan oleh pelukis Belanda adalah Raden Saleh Syarif Bustaman. Raden Saleh kemudian melanjutkan belajar melukis ke Belanda, sehingga berhasil menjadi pelukis yang disegani dan menjadi pelukis istana di beberapa negara Eropa.
Era revolusi di Indonesia telah membuat banyak pelukis di Indonesia beralih dari tema-tema romantisme menjadi cenderung ke arah kerakyatan. Hal ini dapat dilihat pada potret nyata kehidupan masyarakat kelas bawah dan perjuangan menghadapi penjajah. Disamping itu, alat lukis seperti cat dan kanvas yang semakin sulit diperoleh membuat lukisan Indonesia cenderung ke bentuk yang lebih sederhana, sehingga melahirkan lukisan abstraksi.
Awalnya pelukis Indonesia tidak lebih hanya sebagai penonton atau asisten. Hal ini disebabkan karena pendidikan kesenian merupakan hal yang dianggap mewah dan sulit untuk dikerjakan oleh penduduk pribumi, karena harga alat lukis sangat mahal sehingga penduduk atau rakyat biasa sulit untuk meraih hal itu.
Salah seorang asisten yang cukup beruntung bisa mempelajari cara melukis gaya Eropa yang dipraktekkan oleh pelukis Belanda adalah Raden Saleh Syarif Bustaman. Raden Saleh kemudian melanjutkan belajar melukis ke Belanda, sehingga berhasil menjadi pelukis yang disegani dan menjadi pelukis istana di beberapa negara Eropa.
Era revolusi di Indonesia telah membuat banyak pelukis di Indonesia beralih dari tema-tema romantisme menjadi cenderung ke arah kerakyatan. Hal ini dapat dilihat pada potret nyata kehidupan masyarakat kelas bawah dan perjuangan menghadapi penjajah. Disamping itu, alat lukis seperti cat dan kanvas yang semakin sulit diperoleh membuat lukisan Indonesia cenderung ke bentuk yang lebih sederhana, sehingga melahirkan lukisan abstraksi.
Komentar
Posting Komentar