Indikator Keberhasilan Pembangunan Ekonomi
Indikator Keberhasilan Pembangunan Ekonomi
Suatu negara dikatakan berhasil mewujudkan pembangunan ekonomi apabila negara tersebut memiliki penghitungan dan pengevaluasian atas pelaksanaan program-program pembangunan ekonomi. Ukuran atas pengevaluasian tersebut dikenal dengan istilah indikator pembangunan ekonomi. Indikator tersebut terdiri atas indikator moneter dan non moneter:
PDB atau GDP adalah total produksi barang dan jasa yang dihasilkan suatu wilayan dalam periode tertentu.
b. Pendapatan per kapita meningkat
Pendapatan per kapita adalah perbandingan antara PDB dengan jumlah penduduk. Pendapatan perkapita lebih menggambarkan hasil pembangunan karena memperhitungkan jumlah pernduduk dan mencerminkan kesejahteraan penduduk di suatu wilayah. Pertumbuhan pendapatan per kapita yang terus menerus mengindikasikan berhasilnya suatu perekonomian.
Publikasi Bank Dunia pada tahun 2003 menyatakan bahwa indikator sosial yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan suatu negara meliputi tingkat pendidikan dasar, kesamaan gender, penurunan kematian bayi dan balita, penurunan kematian ibu melahirkan, dan kesehatan reproduksi. Perubahan perbaikan dalam bidang-bidang tersebut mengindikasikan kebarhasilan pembangunsn ekonomi.
b. Indeks kualitas hidup masyarakat
Indeks kualitas hidup masyarakat (physical quality of life index) merupakan gabungan dari tiga indikator:
1) Angka kematian bayi
2) Angka harapan hidup mulai umur satu tahun
3) Presentase tingkat melek huruf
c. Indeks pembangunan manusia (IPM)
IPM merupakan indeks gabungan dari indeks harapan hidup, indeks pendidikan, dan indeks standar hidup layak.
d. Indikator campuran
Pada tahun 1992 Biro Pusat Statistik mengembangkan suatu indikator kesejahteraan rakyat yang disebut indikator Susenas Inti (Core Susenas). Indikator Susenas ini meliputi aspek pendidikan, kesehatan, perumahan, angkatan kerja, keluarga berencana dan fertilitas, tingkat konsumsi per kapita, kriminalitas, perjalanan swasta, serta akses terhadap media massa. Keberhasilan pembangunan ekonomi dapat dilihat dari peningkatan dan perbaikan pada bidang-bidang tersebut.
Suatu negara dikatakan berhasil mewujudkan pembangunan ekonomi apabila negara tersebut memiliki penghitungan dan pengevaluasian atas pelaksanaan program-program pembangunan ekonomi. Ukuran atas pengevaluasian tersebut dikenal dengan istilah indikator pembangunan ekonomi. Indikator tersebut terdiri atas indikator moneter dan non moneter:
1. Indikator Moneter
a. Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) meningkatPDB atau GDP adalah total produksi barang dan jasa yang dihasilkan suatu wilayan dalam periode tertentu.
b. Pendapatan per kapita meningkat
Pendapatan per kapita adalah perbandingan antara PDB dengan jumlah penduduk. Pendapatan perkapita lebih menggambarkan hasil pembangunan karena memperhitungkan jumlah pernduduk dan mencerminkan kesejahteraan penduduk di suatu wilayah. Pertumbuhan pendapatan per kapita yang terus menerus mengindikasikan berhasilnya suatu perekonomian.
2. Indikator Nonmoneter
a. Indikator sosialPublikasi Bank Dunia pada tahun 2003 menyatakan bahwa indikator sosial yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan suatu negara meliputi tingkat pendidikan dasar, kesamaan gender, penurunan kematian bayi dan balita, penurunan kematian ibu melahirkan, dan kesehatan reproduksi. Perubahan perbaikan dalam bidang-bidang tersebut mengindikasikan kebarhasilan pembangunsn ekonomi.
b. Indeks kualitas hidup masyarakat
Indeks kualitas hidup masyarakat (physical quality of life index) merupakan gabungan dari tiga indikator:
1) Angka kematian bayi
2) Angka harapan hidup mulai umur satu tahun
3) Presentase tingkat melek huruf
c. Indeks pembangunan manusia (IPM)
IPM merupakan indeks gabungan dari indeks harapan hidup, indeks pendidikan, dan indeks standar hidup layak.
d. Indikator campuran
Pada tahun 1992 Biro Pusat Statistik mengembangkan suatu indikator kesejahteraan rakyat yang disebut indikator Susenas Inti (Core Susenas). Indikator Susenas ini meliputi aspek pendidikan, kesehatan, perumahan, angkatan kerja, keluarga berencana dan fertilitas, tingkat konsumsi per kapita, kriminalitas, perjalanan swasta, serta akses terhadap media massa. Keberhasilan pembangunan ekonomi dapat dilihat dari peningkatan dan perbaikan pada bidang-bidang tersebut.
Komentar
Posting Komentar